...........................................................

Renungan Al Quran

Tahun baru 1431 Hijriah




Tahun Baru 1431 Hijriah

Hari berganti bulan…
Bulanpun beralih ketahun…
Roda kehidupan kian meradang menapaki usia yang kian senja…
Esok saat mentari terbi semoga Allah meningkatkan iman kita…
Selamat Tahun Baru 1431 H

Hari ini tanggal 18 Desember 2009 di Pagi hari saat bangun pagi setelah shalat subuh aku melihat sebuah SMS di Hp ku, ada ucapan selamt menempuh tahun baru dan pengharapan Dia di tahun yang akan kita tapaki ini…..
Di tanah jawa tahun baru Hijriah berbarengan dengan dengan tahun baru saka yang dimulai dengan bulan suro, berbagai macam kegiatan diadakan di awal bulan ini, mulai dari grebeg suro di Kasultanan Jogja, pencucian senjata pusaka serta mandi dengan tujuh mata air dicampur bunga setaman.sungguh banyak sekali acara-acara yang diadakan dalm menyambut tahun baru Hijriah yang bertepatan dengan tahun baru saka tersebut..
Tahun baru hijriah mulai dicanangkan oleh Sahabat umar bin khattab pada tahun 17 Hijriah.Tahun baru hijriah tidak bisa kita pisahkan dari Sirah Nabi Muhammad SAW yang berhijrah dari Mekah ke madinah dengan ditemani shahabat dan pengikut beliau yang setia Abu Bakar Assidiq. Karena dengan adanya peristiwa tersebut maka dimulailah perhitungan tahun hijriah ini.
Peristiwa hijrahnya Rasullullah sungguh mengandung banyak nilai-nilai yang bersifat moralitas dan religius, Karena kebenaran yang mereka perjuangkan mereka rela meninggalkan kampung halaman melewati gurun pasir yang panas disiang hari dan dingin di malam hari disertai dengan ancaman pembunuhan. Kita juga mengenal sosok Abu Bakar, seorang bangsawan yang terhormat dan mempunyai kekayaan berlimpah yang rela menyertai Rasulullah untuk berhijrah ke madinah, tak lain dan takbukan hanya tentang kebenaran dan keimanan yang memang harus kita perjuangkan bersama-sama.
Memaknai tahun baru bukan hanya kita rayakan dan terlewat begitu saja, kita menyadari dengan bertambahnya umur kita berarti jatah kita untuk hidup di dunia ini semakin sedikit, maka kita sebagai insan yang mendapat amanah dimuka bumi ini harus segera berbuat menunaikan amanah tersebut. Karena apabila nafas telah sampai di tenggorokan kita maka sudah tidak ada gunanya lagi kita bertobat dan beribadah.
Tahun hijriah dimulai dengan bulan yang dinamakan muharram yang berarti mulia, jadi kita sama-sama mulai tahun ini dengan kemuliaan dan muidah-mudahan ditengah nya kita mulia serta kita tutup dengankemuliaan juga.. Amien..
Bulan muharram adalah satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah selain bulan Rajab, Zulqaedah dan Zulhijjah.
Bila kita memuliakan bulan yang telah dimuliakn oleh Allah pada intinya kita memuliakan diri kita bukan memuliakan Allah, karena Allah sudah mulia tanpa campur tangan kita.
Seperti yang telah disebutkan oleh Allah dalam Qs. Al Anfal : 74 yang artinya” . Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia.”
Dan surat Annisa: 100 yang artinya” Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang “.

Mudah-mudahn dibulan yang mulia ini kita mampu berbuat baik srta menjadi titik balik kita untuk menuju perubahan dibulan-bulan berikutnya dan menjadi kebaikan kita selama umur hidup kita…
Amien.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Sirah Nabi Muhammad SAW : Menjelang Kelahiran

Muhammad adalah keturunan Nabi Ismail -nabi dengan 12 putra yang menjadi cikal bakal bangsa Arab. Para nenek moyang Muhammad adalah penjaga Baitullah sekaligus pemimpin masyarakat di Mekah, tempat yang menjadi tujuan bangsa Arab dari berbagai penjuru untuk berziarah setahun sekali. Tradisi ziarah yang sekarang, di masa Islam, menjadi ibadah haji. Salah seorang yang menonjol adalah Qusay yang hidup sekitar abad kelima Masehi.

Tugas Qusay sebagai penjaga ka'bah adalah memegang kunci ('hijabah'), mengangkat panglima perang dengan memberikan bendera simbol yang dipegangnya ('liwa'), menerima tamu ('wifadah') serta menyediakan minum bagi para peziarah ('siqayah').

Ketika lanjut usia, Qusay menyerahkan mandat terhormat itu pada pada anak tertuanya, Abdud-Dar. Namun anak keduanya, Abdul Manaf, lebih disegani warga. Anak Abdul Manaf adalah Muthalib, serta si kembar siam Hasyim dan Abdu Syam yang harus dipisah dengan pisau. Darah tumpah saat pemisahan mereka, diyakini orang Arab sebagai pertanda keturunan mereka bakal berseteru.

Anak-anak Abdul Manaf mencoba merebut hak menjaga Baitullah dari anak-anak Abdud-Dar yang kurang berwibawa di masyarakat. Pertikaian senjata nyaris terjadi. Kompromi disepakati. Separuh hak, yakni menerima tamu dan menyediakan minum, diberikan pada anak-anak Abdul Manaf. Hasyim yang dipercaya memegang amanat tersebut.

Anak Abdu Syam, Umayah, mencoba merebut mandat itu. Hakim memutuskan bahwa hak tersebut tetap pada Hasyim. Umayah, sesuai perjanjian, dipaksa meninggalkan Makkah. Keturunan Umayah -seperti Abu Sofyan maupun Muawiyah- kelak memang bermusuhan dengan keturunan Hasyim.

Hasyim lalu menikahi Salma binti Amr dari Bani Khazraj -perempuan sangat terhormat di Yatsrib atau Madinah. Mereka berputra Syaibah (yang berarti uban) yang di masa tuanya dikenal sebagai Abdul Muthalib -kakek Muhammad. Inilah ikatan kuat Muhammad dengan Madinah, kota yang dipilihnya sebagai tempat hijrah saat dimusuhi warga Mekah. Syaibah tinggal di Madinah sampai Muthalib -yang menggantikan Hasyim karena wafat-menjemputnya untuk dibawa ke Mekah. Warga Mekah sempat menyangka Syaibah sebagai budak Muthalib, maka ia dipanggil dengan sebutan Abdul Muthalib.

Abdul Muthalib mewarisi kehormatan menjaga Baitullah dan memimpin masyarakatnya. Namanya semakin menjulang setelah ia dan anaknya, Harits, berhasil menggali dan menemukan kembali sumur Zamzam yang telah lama hilang. Namun ia juga sempat berbuat fatal: berjanji akan mengorbankan (menyembelih) seorang anaknya bila ia dikaruniai 10 anak. Begitu mempunyai 10 anak, maka ia hendak melaksanakan janjinya. Nama sepuluh anaknya dia undi ('kidah') di depan arca Hubal. Abdullah -ayah Muhammad-yang terpilih.

Masyarakat menentang rencana Abdul Muthalib. Mereka menyarankannya agar menghubungi perempuan ahli nujum. Ahli nujum tersebut mengatakan bahwa pengorbanan itu boleh diganti dengan unta asalkan nama unta dan Abdullah diundi. Mula-mula sepuluh unta yang dipertaruhkan. Namun tetap Abdullah yang terpilih oleh undian. Jumlah unta terus ditambah sepuluh demi sepuluh. Baru setelah seratus unta, untalah yang keluar dalam undian, meskipun itu diulang tiga kali. Abdullah selamat.

Peristiwa besar yang terjadi di masa Abdul Muthalib adalah rencana penghancuran Ka'bah. Seorang panglima perang Kerajaan Habsyi (kini Ethiopia) yang beragama Nasrani, Abrahah, mengangkat diri sebagai Gubernur Yaman setelah ia menghancurkan Kerajaan Yahudi di wilayah itu. Ia terganggu dengan reputasi Mekah yang menjadi tempat ziarah orang-orang Arab. Ia membangun Ka'bah baru dan megah di Yaman, serta akan menghancurkan Ka'bah di Mekah. Abrahah mengerahkan pasukan gajahnya untuk menyerbu Mekah.

Mendekati Mekah, Abrahah menugasi pembantunya -Hunata-untuk menemui Abdul Muthalib. Hunata dan Abdul Muthalib menemui Abrahah yang berjanji tak akan mengganggu warga bila mereka dibiarkan menghancurkan Baitullah. Abdul Muthalib pasrah. Menjelang penghancuran Ka'bah terjadilah petaka tersebut. Qur'an menyebut peristiwa yang menewaskan Abrahah dan pasukannya dalam Surat Al-Fil. "Dan Dia mengirimkan kepada mereka "Toiron Ababil", yang melempari mereka dengan batu-batu cadas yang terbakar, maka Dia jadikan mereka bagai daun dimakan ulat".

Pendapat umum menyebut "Toiron Ababil" sebagai "Burung Ababil" atau "Burung yang berbondong-bondong". Buku "Sejarah Hidup Muhammad" yang ditulis Muhammad Husain Haekal mengemukakannya sebagai wabah kuman cacar (mungkin maksudnya wabah Sampar atau Anthrax -penyakit serupa yang menewaskan sepertiga warga Eropa dan Timur Tengah di abad 14). Namun ada pula analisa yang menyebut pada tahun-tahun itu memang terjadi hujan meteor -hujan batu panas yang berjatuhan atau 'terbang' dari langit. Wallahua'lam. Yang pasti masa tersebut dikenal sebagai Tahun Gajah yang juga merupakan tahun kelahiran Muhammad.

Pada masa itu, Abdullah putra Abdul Muthalib telah menikahi Aminah. Ia kemudian pergi berbisnis ke Syria. Dalam perjalanan pulang, Abdullah jatuh sakit dan meninggal di Madinah. Muhammad lahir setelah ayahnya meninggal. Hari kelahirannya dipertentangkan orang. Namun, pendapat Ibn Ishaq dan kawan-kawan yang paling banyak diyakini masyarakat: yakni bahwa Muhammad dilahirkan pada 12 Rabiul Awal. Orientalis Caussin de Perceval dalam 'Essai sur L'Histoire des Arabes' yang dikutip Haekal menyebut masa kelahiran Muhammad adalah Agustus 570 Masehi. Ia dilahirkan di rumah kakeknya -tempat yang kini tak jauh dari Masjidil Haram.

Bayi itu dibawa Abdul Muthalib ke depan Ka'bah dan diberi nama Muhammad yang berarti "terpuji". Suatu nama yang tak lazim pada masa itu. Konon, Abdul Muthalib sempat hendak memberi nama bayi itu Qustam -serupa nama anaknya yang telah meninggal. Namun Aminah -berdasarkan ilham-mengusulkan nama Muhammad itu.

Diolah dari berbagi sumber.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Khusnudzan

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mengalami sesuatu hal yang tidak sesuai dengan rencana atau yang kita cita-citakan.
dan ada kalanya kita tidak puas kemudian berburuk sangka (suudzhan) pada Allah,padahal ketika allah sudah menyayangi hambanya, maka Allah akan beri sesuai dengan kemampuan hamba tersebut.maka kita sebagai hamba yang beiman diharuskan untuk selalu ber khusnudzan./

Berbaik sangka (khusnudzan) dan berpikir positif hendaknya melekat pada diri kita. Mengapa? Karena bisa jadi orang lain tidaklah seburuk yang kita kira. Kita hanya melihat apa yang tampak, tapi tidak tahu niat baik apa yang ada di hatinya. Dengan berbaik sangka dan berpikir positif dapat mengubah suatu keburukan menjadi kebaikan.

Ketika menghadapi penentangan lantaran risalah Islam yang dibawanya, Rasulullah SAW bukannya melontarkan doa kutukan. Beliau justru memohonkan maaf dan harapan kepada yang telah menyakitinya agar diberi petunjuk Allah SWT. Pilihan beliau ternyata tidak salah.

Tak lama setelah peristiwa itu, mereka yang pernah menyakiti beliau memeluk Islam dan menjadi sahabat yang paling setia. ''Tanggapilah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dengan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat akrab.'' (QS Al-Fushilat: 34).

Berbaik sangka dan berpikir positif dapat menyelamatkan hati dan hidup kita. Hati yang bersih adalah yang tidak menyimpan kebencian. Hati yang tenteram adalah yang tidak memendam syakwasangka dan apriori terhadap orang lain. Dan hati yang berseri-seri ialah yang selalu berpikir positif bagi dirinya maupun orang lain.

Sementara kebencian, berburuk sangka, dan berpikir negatif hanya akan meracuni hati kita. Umpatan seorang Yahudi yang mendatangi Rasulullah SAW tak membuatnya berpikir balas dendam, meski beliau bisa melakukannya.

Ada ungkapan yang sangat menggugah dari seorang sufi, ''Yang paling penting adalah bagaimana kita selalu baik kepada semua orang. Kalau kemudian ada orang yang tidak baik kepada kita, itu bukan urusan kita, tapi urusan orang itu dengan Allah SWT.''

Berpikir positif pun bisa membuat hidup kita lebih legowo, karena Allah SWT seringkali menyiapkan rencana yang mengejutkan bagi hamba-Nya. Suatu saat, Umar bin Khathab tengah dirundung kegalauan yang menyesakkan.

Putrinya, Hafshah, baru saja menjanda. Umar datang menemui Abu Bakar dan menawarinya menikahi Hafshah. Ternyata Abu Bakar menolak. Umar pun menawari Utsman bin Affan untuk menikahi Hafshah. Namun, Utsman pun menolaknya.

Dalam kegalauan itu, Umar mengadu kepada Rasulullah SAW tentang sikap kedua sahabatnya itu. Rasulullah SAW menuntun Umar agar selalu berpikir positif, sehingga bisa menjalani hidup dengan legowo.

Rasulullah SAW bahkan berdoa, ''Semoga Allah akan menentukan pasangan bagi Hafshah, yang jauh lebih baik dari Utsman serta menentukan pasangan bagi Utsman, yang jauh lebih baik dari Hafshah.'' Ternyata, tak lama setelah itu, Rasulllah SAW menikahkan Utsman dengan putri beliau sendiri. Dan setelah itu, beliau pun menikahi Hafshah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Materi Tarbiyah: Makna Syahadah * Madlulsyahada*


Kalimah Syahadatain begitu berat diperjuangkan oleh para sahabatRasulullah SAW, bahkan mereka sedia dan tidak takut terhadap segala ancaman kafir.
* Sahabat nabi misalnya Habib berani menghadapi seksaan dari Musailamah yang memotong tubuhnya satu persatu.
*Bilal bin Rabah tahan menerima himpitan batu besar di tengah hari dan sederet nama lainnya.
Mereka mempertahankan syahadatain. Muncullah pertanyaan kenapa mereka bersedia dan berani mempertahankan kalimah syahadah?
Ini disebabkan kerana kalimah syahadah mengandung makna yang sangat mendalam bagi mereka. Syahadah bagi mereka dan arti yang sebenarnya mencakupi pengertian ikrar, sumpah dan janji.
eMajoriti umat Islam mengartikan syahadah sebagai ikrar sahaja, apabila mereka tahu bahawa syahadah juga mengandungi arti sumpah dan janji, serta tahu bahwa akibat dari janji dan sumpah maka mereka akan benar-benar mengamalkan Islam dan beriman.
Iman sebagai dasar dan juga hasil dari pengertian syahadah yang betul. Iman secara sebutan oleh mulut, juga diyakini oleh hati dan diamalkan oleh perbuatan sebagai pengertian yang sebenarnya dari iman.
Apabila kita mengamalkan syahadah dan mendasarinya dengan iman yang konsisten dan istiqomah maka beberapa hasil akan dirasakan seperti keberanian, ketenangan dan optimis menjalani kehidupan. Kemudian Allah SWT memberikan kebahagian kepada mereka di dunia dan di akhirat.

Hasiyah

1.Madlul syahadah

Syarah

Pernyataan (ikrar), yaitu suatu statement seorang muslim mengenai keyakinannya. Pernyataan ini sangat kuat kerana didukung oleh Allah, Malaikat, dan orang-orang yang berilmu (para nabi dan orang yang beriman). Hasil dari ikrar ini adalah kewajiban kita untuk menegakkan dan memperjuangkan apa yang diikrarkan.

Sumpah (qosam) iaitu pernyataan kesediaan menerima akibat dan resiko apapun dalam mengamalkan syahadah. Muslim yang menyebut asyhad bererti siap dan bertanggung jawab dalam tegaknya Islam. Pelanggaran terhadap sumpah ini adalah kemunafikan dan tempat orang munafik adalah neraka jahanam.

Perjanjian yang teguh (mitsaq) iaitu janji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah yang terkandung dalam Kitabullah maupun Sunnah Rasul.

Dalil

Q: 3:18, syahadat yang bererti ikrar dari Allah, Malaikat dan orang-orang yang berilmu tentang Laa ilaha illa-Llah. 7:172, ikrar tentang RubiyatuLlah manusia merupakan alasan bagi ikrar tentang keesaan Allah. 3:81, ikrar para nabi mengakui kerasulan Muhammad SAW meskipun mereka hidup sebelum kedatangan Rasulullah SAW.

63:1-2, syahadah bererti sumpah. Orang-orang munafiq berlebihan dalam pernyataan syahadatnya, padahal mereka tidak lebih sebagai pendusta. 4:138-145, beberapa ciri orang yang melanggar sumpahnya iaitu memberikan wala kepada orang-orang kafir, memperolok-olok ayat Allah, mencari kesempatan dalam kesempitan kaum muslimin, menunggu-nunggu kesalahan kaum muslimin, malas dalam sholat dan tidak punya pendirian. Orang-orang mukmin yang sumpahnya teguh tidak akan bersifat seperti tersebut.

5:7, 2:285, syahadah adalah mitsaq yang harus diterima dengan sikap sama'an wa tho'atan didasari dengan iman yang sebenarnya terhadap Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rsaul, hari Akhir dan Qadar baik maupun buruk. 2:93, pelanggaran terhadap mitsaq ini berakibat turunnya la'nat Allah seperti yang pernah terjadi pada orang-orang yahudi.

2.Iman

Syarah

Syahadah yang dinyatakan seorang muslim penuh kesedaran sebagai sumpah dan janji setia ini merupakan ruh Iman iaitu:

Ucapan (qoul) yang sentiasa sesuai dengan isi hatinya yang suci. Perkataan mahupun kalimat yang keluar dari lidahnya yang baik serta mengandungi hikmah. Syahadah diucapkan dengan penuh kebanggaan iman (isti'la-ul iman) berangkat dari semangat isyhadu biannaa muslimin.

Membenarkan (tashdiq) dengan hati tanpa keraguan. Iaitu sikap keyakinan dan penerimaan dengan tanpa rasa keberatan atau pilihan lain terhadap apa yang didatangkan Allah.

Perbuatan (amal) yang termotivasi dari hati yang ikhlas dan kefahaman terhadap maksud-maksud aturan Allah. Amal merupakan cerminan dari kesucian hati. Dan upaya untuk mencari redha Ilahi. Amal yang menunjukkan sikap mental dan moral Islami yang dapat dijadikan teladan.

Ketiga perkara di atas tidak terpisahkan sama sekali. Seorang muslim yang tidak membenarkan ajaran Allah dalam hatinya bahkan membencinya. Meskipun kelihatan mengamalkan sebahagian ajaran Islam adalah munafiq I'tiqodi yang terlaknat. Muslim yang meyakini kebenaran ajaran Islam dan menyatakan syahadatnya dengan lisan tetapi tidak mengamalkan dalam kehidupan adalah munafiq amaly. Sifat nifaq dapat terjadi sementara terhadap seorang muslim oleh kerana berdusta, menyalahi janji atau berkhianat.

Dalil

49:15, 4:65, 33:36, Iman adalah keyakinan tanpa keraguan, penerimaan menyeluruh tanpa rasa keberatan, kepercayaan tanpa pilihan terhadap semua keputusan Allah. 3:64, sikap hidup yang merupakan cermin identiti Islam

4:123-125, iman bukanlah hanya angan-angan, tetapis sesuatu yang tertanam di dalam hati dan harus diamalkan dalam bentuk praktikal. Amal yang dikerjakan harus merupakan amal sholeh yang dilakukan sengan ihsan dan penyerahan yang sempurna kepada kehendak Allah. Dalam melakukan amal tersebut, seorang mukmin merasa dikawal oleh Allah SWT.

2:80, di antara kekeliruan ummat Islam adalah mencontoh sikap Yahudi. Misalnya merasa bahawa neraka merupakan seksaan yang sebentar sehingga tidak apa memasukinya. Atau mereka merasa akan masuk syurga semata-mata karena imannya sehingga tidak perlu beramal sholeh lagi.

2:8, 63:1-2, 48:11, Ucapan lisan tanpa membenarkan dengan hati adalah sikap nifaq I'tiqodi. Berbicara dengan mulutnya sesuatu yang tidak ada dalam hatinya.

Hadits, Tanda-tanda munafik ada tiga. Jika salah satu ada pada seseorang maka ia merupakan munafikm sebahagian. Bila keseluruhannya terdapat, maka ia munafik yang sesungguhnya iaitu: bila berbicara ia berdusta, bila berjanji menyalahi janjinya, dan bila diberi amanah ia berkhianat. Ketiga tanda ini termasuk jenis munafik amali.

Imam Hasan Basri berkata, 'Iman bukanlah angan-angan, bukan pula sekedar hiasan, tetapi keyakinan yang hidup di dalam hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan'.

3.Istiqomah

Syarah

Keimanan seseorang muslim yang mencakupi tiga unsur di atas mesti selalu dipelihara dan dijaga dengan sikap istiqomah. Istiqomah adalah konsisten, tetap dan teguh. Tetap pada pendirian, tidak berubah, dan tahan uji. Sikap istiqomah akan melahirkan tiga hal yang merupakan ciri orang-orang beriman sempurna, iaitu:

Syajaah (keberanian) muncul kerana keyakinan sebagai hamba Allah yang selalu dibela dan didukung Allah. Tidak takut menghadapi tantangan hidup, siap berjuang untuk tegaknya yang haq (benar). Keberanian juga bersumber kepada keyakinan terhadap qadha dan qadar Allah yang pasti. Tidak takut pada kematian kerana kematian di jalan Allah merupakan anugerah yang selalu dirindukannya.

Itminan (ketenangan) berasal dari keyakinan terhadap perlindungan Allah yang memelihara orang-orang mukmin secara lahir dan batin. Dengan sentiasa ingat pada Allah dan selalu berpanduankepada petunjukNya (kitabullah dan sunnah), maka ketenangan akan selalu hidup di dalam hatinya.

Tafaul (optimis), meyakini bahawa masa depan adalah milik orang-orang yang beriman. Kemenangan ummat Islam dan kehancuran kaum kuffar sudah pasti. Mukmin menyedari bahawa amal perbuatan yang dilakukannya tidak akan sia-sia, melainkan pasti dibalas Allah dengan pembalasan yang sempurna.

Dalil

11:112-113, istiqomah ertinya tidak menyimpang atau cenderung pada kekufuran 17:73-74, istiqomah tetap teguh, tahan dan kuat dalam menghadapi dan melaksanakan perintah Allah. 42:15, terus berjuang menyampaikan ajaran Allah dengan tidak mengikuti hawa nafsu. Hadits: Abi Amr atau Abi Amrah Sofyan bin Abdillah , ia berkata: "aku berkata: Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku tentang Islam suatu perkataan yang aku tak akan dapat menanyakannya kepada seseorang kecuali kepadamu". Bersabdalah Rasulullah, "katakanlah, aku telah beriman kepada Allah. kemudian berlaku istiqomahlah kamu". (Muslim).

41:30-32, orang yang beristiqomah didukung Malaikat yang akan menjadikannyaberani, tenang dan optimis. 9:5x2, sumber keyakinan tentang qadha dan qadar yang menimbulkan keberanian, kecelakaan atau kemudharatan hanyalah ketentuan Allah belaka. 3:157/158, kemuliaan merupakan anugerah Allah bagi orang-orang mukmin sehingga mereka tidak takut menyampaikan risalah kebenaran, lihat 33:39.

13:28, ketenangan dapat diperoleh dengan mengingat Allah. 47:7, 3:173, 33:23, ketenangan yang diperoleh kerana tawakal terhadap janji perlindungan Allah yang pasti sehingga timbul pula keberanian menghadapi musuh. Ibnu Taymiyah berkata, "apa yang hendak dilakukan musuh-musuhku terhadapku? Sesungguhnya syurga aku terletak dihatiku. Dimanapun aku berada ia selalu bersamaku. Sesungguhnya kematianku adalah syahid. Penjaraku adalah rasa manis, sedangkan mengusirku bagiku adalah travelling. Ibnu Qayyim mengambil perkataan seorang alim"sesungguhnya kita berada dalam kelezatan (hati) yang seandainya anak-anak raja mengetahuinya tentu mereka ingin mengambilnya dengan pedang-pedang mereka.

3:160, optimis bahawa dengan pertolongan Allah tak akan ada yang dapat mengalahkan. 33:22-23, contoh optimis para sahabat Rasul di perang Ahzab. Hadits, Rasulullah yakin akan mengalahkan Rummawi dan parsi dengan menjanjikan kepada Saraqah bin Malik akan memberikan gelang dan mahkota Parsi dengan keislamannya. Hal ini kemudian terbukti dengan kemenangan kaum muslimin dalam perang Qadissiyya.

4.Assa'adah

Syarah

Ketiga hasil istiqomah tadi akan membuat kebahagiaan bagi orang yang memilikinya. Jadi hanya syahadah sejati dapat menimbulkan sa'adah. Hanya Islam dengan konsep syahadah yang dapat memberikan kebahagian kepada manusia di dunia mahupun di akhirat.

Dalil

Al Qur'an banyak menyebutkan bahawa orang beriman akan mendapatkan kebahagiaan atau hasanah di dunia ataupun akhirat.

Ringkasan

Kandungan kata "syahadah"
a. Iqrar (pengakuan) (3:18, 81)
b. Sumpah (63:2, 24:6,8)
c. Perjanjian (3:81, 5:7, 2:26-27)


Iman: (2:285)
a. Perkataan
b. Membenarkan
c. Amal

Istiqamah: (41:30)
a. Berani (41:30, 5:52)
b. Tenang (41:30, 13:28)
c. Optimis (41:30, 24:55)

Bahagia: (3:185)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

RIZKI

Masa era tahun 80an kita sering mendengar salah satu petikan petuah dari syaik dangdut Rhoma Irama “ Seribu satu macam cara orang cari makan, dari menjual koran sampai menjual kehormatan….
Sebagai manusia kadang kita lupa bahwa Rizki itu datangya dari Allah sehingga ketika kita mencari rizki sering kita mengabaikan tentang kebersihan serta keberkahan rizki yang kita cari.

Seperti yang telah disebutkan oleh Allah dalam Surat Adzariyat ayat ke 58
" Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh."

Atau yang disebutkn oleh Allah dal firmannya di QS Al ankabuut : 17, 60 dan 62
17. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta[1146]. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; Maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan.
[1146] Maksudnya: mereka menyatakan bahwa berhala-berhala itu dapat memberi syafaat kepada mereka disisi Allah dan ini adalah dusta.
60. dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
62. Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba- hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
Mak kitra sebagi insan janganlah merasa takut tentang rizki kita, karena sebelum kita lahir sudah ditentukan rizki, jodoh dan mati kita.

Qs. Asyuura :12
12. kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). Sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala sesuatu.
Sebagai muslim kita harus yakin bahwa rizki itu datangnya dari Allah dan hanya Allah yang memberikan rizki pada kita, kadang-kadang kita sebagai hamba lupa bahwa karena sayangnya Allah kepada kita maka Allah cuma memberikan kita rizki sebatas saja, karena Allah lebih tahu sampai dimana batas kemampuan kita menerima rizki, kita tahu bahwa di negeri kita ini banyak orang yang mendapatkan materi lebih akan tetapi mereka salah dalam penggunaanya…mereka tidak bersyukur malah bermaksiat(naudzubillah)
27. dan Jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha melihat.
Maka sungguh berutunglah bila kita bisa menaruh dunia ini dalam menggengem dunia ini dalam tangan kita dan bukan menaruhnya dalalmhati kita.
Hanya kepada Allah kita berserah diri. Mudah-mudahan rizki yang ada pada kita bermanfaat dan di berkahi… amin…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Materi Tarbiyah: Makna Syahadah*Pentingnya Syahadah*


Bismillahirahmanirrrahim,

Alhamdulillahilladzi arsala rasulahu bilhuda wadinil haq liyudhirohu 'aladdini kulli wakafa billahi syahidah.washolatuwassalamu 'ala sayyidina muhammadi, walihi, wasohbihi, waman tabiahu biihsani ila yaumil qiyamah...Amma ba'du.

barakallahuli walakum...

Insya Allah mulai sat ini dala blog ini akan kami tulis materi tarbiyah, mudah-mudahan tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan bisa mengingatkan kita kembali hakikat kita hidup di dunia ini... amiiin...

Kalimat syahadat adalah pintu gerbang seseorang menjadi muslim. Ketika seseorang ingin masuk Islam, hal pertama yang dilakukan adalah mengucapkan “Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammaddar rosuulullaah”. Dengan ucapan tersebut ia otomatis sudah menjadi seorang muslim yang memiliki konsekuensi menjalankan syariat Islam. Kalimat ini pulalah yang menentukan seseorang itu husnul khatimah atau su’ul khatimah di akhir hayatnya. Dengan kalimat ini pula pintu syurga terbuka untuknya.

Konsep yang terkandung dalam kalimat laa ilaaha illallaah adalah konsep pembebasan manusia dari penghambaan apapun kecuali Allah SWT semata-mata. Manusia menafikkan secara langsung segala bentuk ketuhanan yang ada di alam ini, kecuali hanya Allah SWT. Penolakan tersebut bertujuan untuk membersihkan aqidah dari syubhat ketuhanan dan menegaskan bahwa segala arti dan hakikat ketuhanan itu hanya ada pada Allah.

Kalimat syahadah ini memberikan pemahaman kepada kita dalam memahami dan bersikap bahwa tidak ada pencipta kecuali Allah saja, tiada pemberi rizki selain Allah, tiada pemilik selain Allah, tiada yang dicintai selain Allah, tiada yang ditakuti selain Allah, tiada yang diharapkan selain Allah, tiada yang menghidupkan dan mematikan selain Allah, tiada yang melindungi selain Allah, tiada daya dan kekuatan selain Allah dan tiada yang diagungkan selain Allah. Kemudian pengakuan Muhammad Rasulullah adalah menerima cara menghambakan diri berasal dari Rasulullah SAW sehingga tata cara penghambaan hanya berasal dari tuntunan Allah yang disampaikan kepada rasul-Nya.

Oleh karena itu syahadatain menjadi suatu pondasi dari sebuah metode lengkap yang menjadi asas kehidupan umat muslim. Dengan pondasi ini kehidupan Islami akan dapat ditegakkan. Semakin dalam pemahaman kita terhadap konsep syahadatain dan semakin menyeluruh kita mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka semakin utuh kehidupan Islami tumbuh dalam masyarakat muslim.

II. Definisi Syahadah
1. Secara bahasa, “Asyhadu” berarti saya bersaksi. Kesaksian ini bisa dilihat dari waktu, termasuk dalam aktivitas yang sedang berlangsung dan masih sedang dilakukan ketika diucapkan Asyhadu ini sendiri memiliki tiga arti:
a. Al I’lan (pernyataan), QS. Ali Imran (3) : 18
b. Al Wa’d (janji), QS. Ali Imran (3) : 81
c. Al Qosam (sumpah), QS. Al Munafiqun (63) : 2
2. Secara istilah syahadat merupakan pernyataan, janji sekaligus sumpah untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya melalui :
a. Pembenaran dalam hati (tasdiqu bil qolbi)
b. Dinyatakan dengan lisan (al qaulu bil lisan)
c. Dibuktikan dengan perbuatan (al ’amalu bil arkan)
Menurut hadist : “Iman adalah dikenali oleh hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan rukun-rukunnya”. (HR Ibnu Hibban)
Setelah memahami syahadah maka akan muncul keimanan, keimanan ini harus terus disempurnakan dengan sikap istiqomah, QS. Al Fushilat (41)
Istiqomah yang benar akan menghasilkan :
a. Syaja’ah (berani), QS.Al Maidah (5) : 52
b. Ithmi’nan (ketenangan), QS Ar Ra’du (13) : 28
c. Tafa’ul (optimis)

III. Jenis-jenis Syahadah
a. Syahadah Rububiyah yaitu pengakuan identitas terhadap Allah sebagai pencipta, pemilik, pemelihara dan penguasa,
QS. Al A’raf (7) : 172
b. Syahadah Uluhiyah yaitu : pengakuan loyalitas terhadap Allah sebagai satu-satunya supremasi yang boleh disembah dan ditaati, QS. Al A’raf (7) : 54
c. Syahadah risalah yaitu pengakuan terhadap diri Muhammad SAW sebagai utusan-Nya beliau adalah panutan terbaik bagi manusia,
QS. Al Ahzab (33) : 21

Insyaallah akan kita sambung dilain waktu.. wassalam

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Hadits Muslim